SWING YOUR UP

SWIFT SPORT 1.6 L

CITY CAR NO 1

SUZUKI SPLASH GEN 2

LINCAH DAN BERTENAGA

MESIN M SERIES

SWIFT SPORT

RACING PERFORMANCE

June 11, 2016

Tahun Ini Sayah Mau “Gantung Wearpack”


Tepat pada tanggal 1 oktober 2010 saya mulai berpijak di Ibukota Jakarta untuk memenuhi panggilan penempatan kerja dari kampus UNS Solo di Citra Asri Buana grup... yang saat itu saya masih ingat betul HRD nya Ibu Silvi. Kita berangkat dari terminal Tirtonadi Solo berlima, saya sendiri(Agus Waluyo), Bobi, Dwi, Puspo dan Mulyadi dengan tujuan Kebayoran Lama. Saat itu Head Office CAB Grup masih di Kebayoran Lama.

Singkat cerita saya dan Bobi ditempatkan di Citra Asri Buana Pajajaran dengan servis manager(kabeng) saat itu masih Pak Benny Apriwendi. Kami bertiga naik Carry Pick Up bertiga dari Kebayoran ke Bogor via tol.

Sampai saat ini saya dan Bobi memang diakui hebat masih bertahan di CAB. Padahal banyak temen-temen yang keluar kerja atau resign, ada yang pindah ke Suzuki lain ada juga yang memang keluar karena sudah jenuh dengan kondisi bengkel yang keras. Kenapa saya masih betah? Sebenarnya saya ngambil kuliah lagi kelas karyawan, pagi-sore kerja, malemnya saya kuliah. Bagi saya kebodohan adalah dekat dengan kemiskinan. Bobi pun saya sarankan untuk ngambil kuliah juga dan akhirnya saran saya berhasil... jadi kita berdua sama-sama ngambil kuliah tapi beda tingkatan, makanya betah ngga betah ya memang inilah proses hidup yang harus dijalani. Semua proses hidup ini kita ambil hikmahnya untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan.

Sekaranglah saatnya bagi saya sendiri untuk mengambil keputusan, karena saat ini saya mulai merasakan perkembangan yang terhenti pada diri saya pribadi, saya merasa ngga bisa berkembang kalo bertahan disini. Pekerjaan dan kondisi pekerjaan yang begitu begitu saja dari dulu ngga ada perubahan yang signifikan. Intinya dari saya mulai bekerja sampai saat ini saya tidak pernah merasakan secara full antara TEORI SAAT DI PUSDIK UNS dulu dengan KENYATAAN YANG ADA DI LAPANGAN. Yang perlu digaris bawahi adalah tidak ada yang salah pada teori yang diberikan saat di Pusdik, tapi praktek dilapangan yang sangat-sangat jauh dari teori, entah itu penerapan dari ATPM nya atau dari Perusahaan tempat saya bernaung.

Selama saya bekerja disini, saya amati banyak pergantian petinggi-petinggi ATPM Suzuki yang diganti langsung dari Jepang. Kepala bengkel  tempat saya bekerja pun sudah TIGA KALI diganti juga... namun PERUBAHAN yang saya tunggu-tunggu tak kunjung hadir. Perubahan seperti Adanya Keseriusan untuk penerepan Teori dan Praktek Dilapangan, Ketegasan yang benar-benar tegas kayak pasukan Nippon Jepang.

Ah... emang saya ini siapa yang mungkin dianggap sok tau ini... hehehe... dan kebanyakan orang-orang seperti saya ini banyak musuhnya, suka kritik sana kritik sini, Lawong  Cuma Teknisi yang dimata orang dan dimata orang-orang Suzuki sendiri sebagai derajat yang paling rendah... yang tangannya jarang bersih... berwarna hitam... gluput sama oli walaupun sudah dicuci sabun. Beda dengan Bapak-Bapak yang ada diatas sana, baju rapi parlente... ah sudahlah.

Sekian tahun bergelut dengan baut dan mur bukan berarti tidak ada yang saya dapatkan hehehe… pengalamn selama 6 tahun di Suzuki mobil membuat saya banyak belajar tentang mesin dan sedikit managemen perusahaan, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga yang harganya mengalahkan gaji saya sendiri hehehe, maka dari itu saya ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman di Citra Asri Buana Pajajaran serta Teman-teman di Suzuki Indomobil yang telah ikut serta dalam perjalanan hidup sang pendekar hehehe... salam jos gandos kotos kotos.

Yo wis... endingnya kita harus punya prinsip kayak orang jawa “MIKUL DUWUR MENDEM JERO”. Saya pribadi di tahun ini mengundurkan diri dan wearpack saya yang terakhir akan saya gantung untuk kenang-kenangan.

Semoga Suzuki bisa mencapai targetnya sebagai ATPM nomer satu di bidang otomotif di Indonesia, seperti di India. Suzuki Yaruki!!!  

June 06, 2016

Subtitusi Kopling Set Suzuki Ertiga

Mobil Suzuki Ertiga bertransmisi manual tipe ga, gl, gx atau yang lainnya menggunakan part kopling yang sama. Mulai dari part seperti pilot bearing, flywheel, matahari, kampas kopling, dek laher, semua menggunakan part yang sama.

Waktu mbongkar kopling Ertiga beberapa waktu yang lalu, saya mendapat pengalaman baru yang saya rasa cukup berguna jika saya share disini. Saat itu ada konsumen yang koplingnya sudah sangat slip dengan tanda-tanda mobil sudah gak mau jalan sama sekali walaupun RPM mesin sudah melengking tinggi, walhasil harus diturunkan koplingnya buat investigasi mekanik. Setelah proses pembuatan SPK sudah deal, maka mobil tersebut langsung masuk Stall untuk dikerjakan. Nah... setelah dibongkar... eng ing eng... ane dapati kondisi kopling set yang sudah dalam tahap memprihatinkan ditambah fly wheel yang aus kemakan sama paku kelingan kampas kopling.

Setelah dibongkar kopling setnya, ternyata sparepartnya gak ready stok, habis dihari yang sama karena ada lebih dari satu mobil Ertiga yang sedang ganti kopling. Solusi selanjutnya ane kembali ke bagian sparepart untuk menanyakan kecocokan part kopling set milik mobil Suzuki yang lain. Nah... didapatlah kecocokan dan kesamaan part kopling set milik Ertiga dengan part kopling set milik Suzuki Splash. Mulai dari fly wheel, matahari, pilot bearing, kampas kopling sama dan plug n play... Cuma beda di dek lahernya saja, karena di splash dek laher masih digerakkan lewat tuas, sedangkan di Ertiga dek laher sudah digerakkan secara hidrolik atau pakai minyak khususnya minyak rem.

Pasang-pasang-pasang lalu mobil dites dulu, mobil menjadi ngacir lagi dan sampai sekarang gak ada masalah ataupun komplain dari konsumen tersebut, akire puas... wkwkwk.

So jangan putus asa jika barang kosong, masih ada kanibalannya vrooohhh...
Sekain artikelnya semoga membantu.

June 02, 2016

Substitusi Kampas Rem Depan Suzuki Karimun Wagon R

Kampas rem Suzuki Karimun Wagon R mulai dari tipe ga, gl, gx, gs dan tipe Wagon R lainnya menggunakan kampas rem depan yang sama. Sistem pengereman bagian depan mobil Wagon R menggunakan tipe disk brake atau rem cakram, untuk rem bagian belakang menggunakan tipe brake drum atau rem tromol.

Rata-rata kampas rem Wagon R akan habis dikilometer 30.000 an keatas, jarang sekali yang habis dibawah Km.30.000. Untuk gampangnya supaya tidak telat dalam penggantian kampas rem depan ini sebaiknya anda melakukan servis pengecekan rem 4 roda disetiap kelipatan 10.000 kilometer, contohnya cek rem di kilometer 10.000, 20.000, 30.000, 40.000, dst di BERES. Untuk jasanya masih gratis sampai dengan kilometer 50.000, paling cuman bayar material pembersih rem saja.

Nah... gimana kalau ternyata saat kita menservis rem, kampas depan dinyatakan sudah aus, sudah limit servis menurut Teknisinya? ya... mau gak mau kampas rem harus diganti dengan yang baru, Harga Kampas rem depan Wagon R pun gak mahal bro... sparepart aslinya dari SGP(Suzuki Genuine Part) cuma kisaran 100 ribuan... gak nyampe 200 ribu bro... gimana ???? hematkan... yo jelas hematlah.

Sekarang kita mulai bahas kampas rem penggantinya !
Saat kampas rem depan sudah aus maka wajib hukumnya untuk diganti, nah... kadang kadang stok kampas rem di BERES kosong... padahal untuk kampas rem tergolong sparepart yang fast moving. Artinya, stok di BERES melimpah. tapi ya namanya manusia... barang sudah di indent dari bagian sparepart, tapi barangnya belum datang juga di BERES, tapi dalam hal lain demant/permintaan pasar lagi naik... ya terjadilah kekosongan sparepart... wkwkwkwk.

Tenang bro... ada kite kite sebagai Teknisi di Suzuki yang siap memberikan solusi... solusinya apa ?
Solusinya pakai saja kampas rem depan punyanya Suzuki Carry Futura 1,5 Uero 2... harga hampir sama, barangnya sama persis kayak punyanya Wagon R... dan Plug N Play... uenak to!

Yowis... sekian dulu artikelnya, monggo di nikmati dulu tulisanya.