January 26, 2012

Lampu HID

High Intencity discharge (HID) adalah jenis Lampu  dengan memancarkan cahaya lebih kuat dengan konsumsi daya secara signifikan lebih rendah, dibandingkan jenis halogen konvensional.
Umur pemakaiannya 3 kali lamanya dibanding lampu jenis halogen. Bila lampu Discharge sudah lama pemakaiannya karena sudah masuk umur pemakaiannya atau melewatinya, gejala-gejala sebagai berikut kemungkinan akan muncul :
-          Lampu discharge kadang-kadang tidak menyala.
-          Cahaya lampu menjadi light pink
-          Elektroda lampu menjadi hitam.
Beberapa komponen HID :
[Ballast]
Fungsi Booster transformer meningkatkan tegangan DC dan mengkonversikan sirkuit “H-Bridge” DC menjadi AC. Kemudian ouput tegangan tinggi (arus AC hingga 400 V ) dialirkan ke kapasitor pada igniter untuk mengisi kapasitasnya. Ballast juga mensuplai arus ke lampu dengan tegangan yang diperlukan untuk menjaga nyala-nya lampu setelah menyala pada saklar lampu dekat.
[Igniter]
Cara kerja :
Saat saklar lampu dekat di ON-kan, generator tegangan tinggi membangkitkan tegangan tinggi hingga 20.000 V dari arus AC 400 V yang disuplai oleh Ballast.tegangan 20.000 V ini mengaktifkan lampu Discharge. Setelah menyalakan lampu, tegangan tinggi ini diputus dan lampu masih menyala dengan tegangan yang disuplai ballast. Tegangan tinggi diterapkan pada kedua elektroda. Gas Xenon diionisasi dan memancarkan cahaya. Suhu pada lampu meningkat, mercury/air raksa menguap dan terjadi arc-discharge. Suhunya naik lebih tinggi lagi, metal iodide pada mercury arc menguap dan atom logam melepaskan muatan listrik dan memancarkan cahaya. Cahaya yang stabil dipancarkan, akibat adanya tegangan yang stabil yang disuplai dari ballast.


0 komentar:

Post a Comment